Belajar dari Naylakidz, Bisnisnya Ketua TDA Bandung

Edukatif tidaknya pergaulan seorang anak ternyata tidak hanya ditentukan oleh sekolah yang bagus dan teman yang baik. Corak pakaian yang dikenakan sang anak  juga berpengaruh terhadap tingkat kreativitasnya. Peluang itulah yang dilihat oleh Ade Wahyudi (35), pengusaha fashion anak asal Bandung.


Menggunakan merek dagang Naylakidz, Ade berupaya menanamkan pesan edukasi untuk anak sedari dini. Produk pakaian anak kreasi Ade mementingkan konten pendidikan bagi si kecil dengan corak pakaian yang menarik.

"Karena kebanyakan yang sudah ada itu modelnya keren, tetapi tidak berkonten edukasi. Kalaupun ada yang berkonten edukasi, kebanyakan hanya kaus oblong biasa. Naylakidz membuat pakaian anak dengan garis besar desain yang dikombinasikan dari dua hal yang berbeda, dengan tetap menggunakan model yang sopan dan sablonan yang enak dilihat." Kata Ade, saat komunitas TDA Kampus Jogja berkunjung ke office Naylakidz di Bandung, Jum'at (30/08/13).

Unsur yang terpenting dari produk Naylakidz, tutur Ade, yakni pada penggunaan kain. Ade ingin produk Naylakidz nyaman dipakai oleh anak. "Supaya nyaman, bahannya kami buat dari kain katun. Dengan begitu, anak bisa tetap senang dan ceria saat memakainya," tutur Ade.

Hingga kini, sejak dirintis akhir 2008 lalu, Naylakidz sudah memiliki banyak seri yakni ‘Aku Anak Pintar’, ‘Aku Anak Indonesia’, ‘Aku Cinta Budaya Indonesia’, 'Aku Cinta Batik", dan masih banyak seri lainnya. Naylakidz boleh dikatakan brand khusus anak perempuan, karena komposisi model pakaian anak perempuan dibandingkan laki-laki 70:30.

Bukan tanpa alasan kenapa lebih banyak memproduksi pakaian anak perempuan, karena menurut Ade, pasarnya memang lebih ramai untuk anak perempuan. "Kiblat Naylakidz ialah mothercare alias ibu rumah tangga. Kami memilih bahan yang cocok untuk aktivitas anak. Referensinya hanyalah baju yang modelnya sopan. Soalnya, kami ingin menjadi brand anak muslim Indonesia," katanya.



Ketua dari Komunitas Tangan di Atas wilayah bandung ini juga menambahkan, untuk setiap satu desain Naylakidz memproduksi sedikitnya 100 pieces dan paling banyak 200 pieces. Satu edisi, kata Ade, rata-rata Rp 100 ribu.

"Tahun 2012 kemarin saya bener-benar melakukan ekspansi. Saya mempunyai empat tim marketing, desain juga ada yang mengerjakan. Itu menjadi titik balik dalam kehidupan saya," kata Ade.

Saat ditanya tentang tips berbisnis bagi pengusaha pemula, Ade menyarankan untuk segera memulai saja. "Saat saya lulus kuliah, saya tidak ada bayangan untuk berbisnis fashion Naylakidz. Kita tidak tahu rezeki kita ada dimana. Tapi, dengan segera memulai bisnis dan terus berusaha, lama-lama kita akan ditembukan dengan jodoh (rejeki) kita." Tambah Ade.

Jika Anda tertarik menjadi resseler Naylakidz, silahkan buka websitenya di www.naylakidz.com.

Kontributor :  rizqi akbar syah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fade Out Management : All About DJ

[Event] SEMINAR DREAM CATCHER MERRY RIANA #DC2015