Hujan yang Membawa Berkah di UGM

David  : "Mas, tolong smskan rutenya ke fakultas teknik UGM. Saya sekarang ada di bundaran UGM"

Admin : "Dari bundaran UGM ke arah Mirota kampus belok kanan. Terus lurus sampai lampu merah pertama belok kiri. Terus lurus sampai ada bundaran kecil. nah, mas ambil kiri. Sampai tuh di fakultas teknik UGM. Kanan Jalan."

David : "Oke mas."

Hujan yang mengguyur kota Jogja sore kemarin memang sangat berpotensi untuk menggagalkan acara kopdar TDA Kampus di UGM. Tapi itu tidak berlaku untuk 21 anak-anak muda ini. Alasan hujan bagi mereka adalah alasan klasik. Semangat dan niat teman-teman TDA Kampus Jogja untuk kopi darat di kampus fakultas teknik UGM begitu besar. Termasuk David Rusadi, mahasiswa semester awal di UMY.

Dengan bertempat di gedung lantai dua KPFT UGM, kopdar sore kemarin di hadiri sekitar 21 orang anak muda. Kebanyakan peserta kopdar berasal dari UGM S1 dan S2. Selain dari UGM, ada juga yang dari UAD, AMIKOM, UIN, UMY, UII, dan UNY. Termasuk mas Fajri, koordinator TDA Kampus di UGM. Dialah yang berperan besar atas terselenggarakannya kopdar sore kemarin.

Hadir sebagai narasumber adalah owner dari Djuragan Futsal mas Ageng Sajiwo. Owner Angkringan Galau mas Danang Prihastomo dan owner gudangpin.com mas Fikri Alie.

"Kalian masih mahasiswa tapi sudah punya usaha sendiri itu keren. Nggak apa-apa kalau usahanya masih belum bisa stabil. Namanya juga mahasiswa. Ada kewajiban yang harus diselesaikan, yaitu kuliah. Jalan aja terus sambil belajar. Pokoknya jangan berhenti belajar. Belajar bisa dimana saja, termasuk di komunitas TDA kita ini. Kalau teman-teman disini ada yang serius ingin usaha futsal, nanti bisa sharing saya sama di belakang." Tutur mas Ageng Sajiwo, sarjana teknik Elektro yang sekarang menjadi owner Djuragan Futsal.

"Salah satu passion saya itu bidang kuliner. Kenapa saya milih angkringan? Saya penasaran. Angkringan itu ada sejak tahun 1950. Sampai sekarang angkringan di Jogja masih eksis. Kenapa namanya Angkringa Galau? Supaya mudah di ingat. Kata Galau itu kan sekarang lagi ngetren banget tuh!. Kemudian, yang namanya mahasiswa di Jogja, isi perutnya biasanya 50% burjo, 20% masakan padang atau yang lainnya, sisanya pasti ada makanan angkringannya. Ini peluang menurut saya." Tutur mas Danang yang berkostum baju merah berkerah dengan logo TDA dan bertulisna TDA CERIA di punggung. Penuh semangat.

"Saya termasuk orang yang tidak begitu mengerti apa itu passion. Pokoknya kalau ada peluang bisnis yang modalnya  terjangkau dengan hasil yang besar, langsung saya sikat! Jangan kelamaan mikirnya. Kemudian, saya itu bisa berkembang karena ada tekanan-tekanan. Kalau tidak ada tekanan, saya susah action-nya. Istilahnya menciptakan hiu kecil." mas Fikri Ali angkat bicara.

"Oiya, satu tips dari saya. Kalau masih mahasiswa dan lagi merintis usaha, jangan pacaran dulu. Nanti uang yang tadinya buat ngembangin usaha malah sering habis buat makan sama pacar. Masih mending kalau pacaran bisa langgeng, kalau putus kan menyedihkan. Sudah empat tahun mengeluarkan uang untuk makan sama pacar, terus di putusin. Gimana rasanya? Pacarannya mending nanti saja kalau sudah lulus wisuda." Tambahan mas Fikri yang minggu ini akan ujian skripsi.

Selesai acara sharing dan tanya jawab, giliran mbak Seviana mengambil alih acara. Beliau menyampaikan beberapa informasi. Salah satunya adalah ; bagi teman-teman TDA yang memiliki artikel tentang usahanya, entah itu cerita humor tentang usahanya, dan sebagainya, silahkan di kirimkan ke email tabloidespose@gmail.com untuk dimuat di tabloid Espose edisi Desember 2012. Paling lambat hari senin ini pukul 11 siang. TDA Kampus Jogja sudah bekerjasama dengan tabloid Espose, sebuah tabloid wirausaha di Jogja. Info yang kedua yaitu agenda TDA kampus selanjutnya adalah Gebyar CampusPreneur, tanggal 26 Desember 2012.

Selesai acara, ada sebuah testimoni dari seorang start-up.

"Sudah lama saya mencari komunitas yang seperti ini mas. Akhirnya ketemu juga sama TDA. 

Bukan hanya ngumpul-ngumpul saja, tapi bisa belajar, tambah kenalan, 

dan bisa menghasilkan uang juga kalau ilmunya di aplikasikan."

David Rusadi - UMY