Setelah Wisuda, Terus Ngapain?
Sebelum kamu membaca lebih jauh, saya harus bilang dulu kalau saya ini belum wisuda. Hehee. Terus ngapain bahas ini? Lagi kepengin menuangkan apa yang ada dipikiran. Soalnya, tadi malam saya ketemu kawan lama, dari luar kota yang posisinya begini : mau lulus kuliah, terus bingung habis lulus mau ngapain, mau kerja dimana.
Ok? Allright!
Entah sudah berapa kali saya bertemu dengan orang yang baru wisuda, entah itu teman maupun orang yang baru saya kenal, mereka menghadapi satu tantangan klasik : Habis ini ngapain?
Ok? Allright!
Entah sudah berapa kali saya bertemu dengan orang yang baru wisuda, entah itu teman maupun orang yang baru saya kenal, mereka menghadapi satu tantangan klasik : Habis ini ngapain?
Saya tidak menyebutkan itu masalah, saya lebih suka memakai kata tantangan. Karena saya sendiri juga sering merasakan. What must i do after lulus sekolah? What must i do after lulus kuliah? Jawaban mayoritas pun simple : Kerja lalu nikah.
Mau kerja atau buka usaha, atau lanjut S2, atau nikah muda, it's oke..
Mari kita diskusikan satu per satu :
Mari kita diskusikan satu per satu :
1) Bekerja
Mahasiswa yang pikirannya jauh kedepan dan punya visi, biasanya sudah punya gambaran nanti setelah lulus mau kerja dimana, tinggal dimana, mau menetap di kota yang sama, atau merantau ke kota lain.
Yang sangat disayangkan adalah, setelah sorak-sorak wisuda, terus kita bingung mau kerja dimana. Bingung disini bukan bingung karena tidak adanya lowongan kerja, tapi bingung dalam memilih pekerjaan itu sendiri. Biasanya, orientasi sarjana kalo cari kerjaan adalah sesuai dengan bidangnya saat kuliah.
Padahal, banyak kan orang diluar sana yang kerjaannya tidak sesuai dengan bidang waktu kuliah. Nggak usah mengedepanan gengsi, kalau ada lowongan, ambil aja. Kalau banyak mikir, akhirnya jadi kelamaan, dan virus galaupun melanda. Jadilah sarjana pengangguran.
Yang sangat disayangkan adalah, setelah sorak-sorak wisuda, terus kita bingung mau kerja dimana. Bingung disini bukan bingung karena tidak adanya lowongan kerja, tapi bingung dalam memilih pekerjaan itu sendiri. Biasanya, orientasi sarjana kalo cari kerjaan adalah sesuai dengan bidangnya saat kuliah.
Padahal, banyak kan orang diluar sana yang kerjaannya tidak sesuai dengan bidang waktu kuliah. Nggak usah mengedepanan gengsi, kalau ada lowongan, ambil aja. Kalau banyak mikir, akhirnya jadi kelamaan, dan virus galaupun melanda. Jadilah sarjana pengangguran.
2) Buka Usaha
Kendalanya biasanya ini : nggak ada modal, bingung mau bisnis apa, terus nggak percaya diri mau buka bisnis. Kita bahas satu per satu.
Nggak ada modal. Sebenernya berapa sih modal yang dibutuhkan? 1 juta? 2 juta? 5 juta? Atau cukup 500ribu aja? Kadang-kadang sering saya jumpai teman2 yang BELUM bisa menceritakan secara DETAIL tentang rencana bisnisnya tapi udah mengeluh nggak ada modal. Dia belum tahu berapa banyak modal yang diperlukan, tapi udah mengeluh nggak ada modal.
Konsep sudah ada, saya butuh modal awal 1,5 juta. Oke. Kalo begitu kan jadi jelas, hehehe. Selanjutnya , untuk mendapatkan modal 1,5 juta itu, kita punya 2 pilihan : cari partner bisnis yang punya duit 1,5 juta ATAU pinjam duit 1,5 juta ke orang lain. Partner bisnis itu sistemnya : dia urun modal, kita urun tenaga, hasilnya dibagi berdua.
Nah, gimana cara mendapatkan partner bisnis?
Kenali dulu diri kamu siapa, apa kekurangan kamu? Kalau sudah, carilah partner yang saling melengkapi. Misalnya, kamu jago di administrasi dan keuangan, carilah partner yang jago di pemasaran dan suka ketemu banyak orang. Kamu sibuk kuliah dan ikut les, carilah partner yang nggak kuliah dan nggak sibuk. Kamu punya konsep usaha dan modal awal, tapi nggak punya modal buat kantor/ruko, carilah partner yang punya ruko/kantor. Kamu punya skill, tapi temanmu sedikit, carilah partner yang punya kenalan banyak.
Kenali dulu diri kamu siapa, apa kekurangan kamu? Kalau sudah, carilah partner yang saling melengkapi. Misalnya, kamu jago di administrasi dan keuangan, carilah partner yang jago di pemasaran dan suka ketemu banyak orang. Kamu sibuk kuliah dan ikut les, carilah partner yang nggak kuliah dan nggak sibuk. Kamu punya konsep usaha dan modal awal, tapi nggak punya modal buat kantor/ruko, carilah partner yang punya ruko/kantor. Kamu punya skill, tapi temanmu sedikit, carilah partner yang punya kenalan banyak.
Banyak orang bilang, partner bisnis yang hebat berbeda dengan teman atau sahabat yang baik. Partner bisnis hebat biasanya orang yang baru pertama kali bertemu kita lalu kerjasama bisnis. Takut tertipu dengan kenalan baru? Selidiki dulu dong track record nya, siapa saja teman dekatnya. Kalo udah merasa nyaman, to the point aja. Masih takut dibohongi? Inilah resiko bisnis. Nggak usah bisnis kalo takut kena tipu!
So, aktif di komunitas-komunitas bisnis seringkali membuka peluang kita untuk menemukan kriteria partner yang kita cari. Sering-seringlah bersilaturahmi dan selalu cari kenalan baru. Bener kata Nabi Muhammad, silaturahmi itu mendatangkan rezeki.
Next, bingung mau bisnis apa. Kalau bingung, saran saya : temui orang yang sudah punya bisnis, lalu NGOBROL sepuasnya. Dimana bisa menemui orang yang udah punya bisnis? Di komunitas bisnis, di seminar bisnis, dan lain sebagainya. Jika ngobrol dengan satu orang belum ketemu ide, ngobrol dengan yang lain, lakukan terus. Lama-lama pasti ketemu ide itu. Lucunya, kadang-kadang ide itu muncul saat kita lagi berada di kamar mandi, atau ketika kita lagi sarapan pagi, lagi naik motor sendiri.
Ingat pepatah ini kan? Dekat dengan tukang minyak wangi, maka badan kita juga akan ketularan wanginya.
Last, nggak percaya diri mau buka bisnis. Yaudah, ini wajar. Mending cari kerja saja. Tapi inget, kalau kamu emang punya niat untuk punya usaha sendiri, diluar jam kerja, manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk belajar bisnis kecil-kecilan, membangun networking lewat komunitas, dan apapun itu : diluar jam kerja, many things can you do.
FYI, kalau kita bertuhan, seharusnya kita berani dan percaya diri. Rejeki udah ada yang ngatur. Berarti kalau ada orang benar namun belum berani, maka ada keraguan didalam yang diyakininya. Nabi Muhammad men-sunah-kan kita untuk berbisnis. Dan Allah sangat support dengan orang yang mengikuti sunnah Nabi. Jadi, apa alasan kamu sampai sekarang nggak bisnis?
FYI, kalau kita bertuhan, seharusnya kita berani dan percaya diri. Rejeki udah ada yang ngatur. Berarti kalau ada orang benar namun belum berani, maka ada keraguan didalam yang diyakininya. Nabi Muhammad men-sunah-kan kita untuk berbisnis. Dan Allah sangat support dengan orang yang mengikuti sunnah Nabi. Jadi, apa alasan kamu sampai sekarang nggak bisnis?
3) Lanjut S2
Wah, luar biasa kalo bisa lanjut S2.. Terus terang saya iri kalau lihat teman-teman yang bisa lanjut sampai S2.. Di kuliah pascasarjana S2 ini, alangkah baiknya jika kuliahnya dibiayai oleh penghasilan pribadi, bukan dari orangtua. Dan, sungguh disayangkan jika kuliah S2 itu hanya untuk 'pelarian' saja, "daripada nganggur..?"
4) Nikah Muda
JOSSS GANDOOSSS... Ini orang otak kanan! Pemberani! Saya tidak ada koment, jika sudah berani nikah muda, berarti sudah berani ambil resiko dan berani bertanggungjawab.
So, tulisan ini benar-benar murni dari pengalaman saya ngobrol dengan banyak orang. Tidak setuju tidak apa-apa. Ini menurut pandangan saya. Semoga aja bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar